Friday, December 29, 2006

aku dan kamu

Berulang kali ku tahan gejolak dalam diri
Gatal, jari-jemariku tergelitik tuk menekan tombol-tombol berteknologi tinggi
Tatkala namamu muncul di sudut layar lebar berukuran 13 inci
Biarpun ku terus-menerus menerapkan sikap pengendalian diri dari ilmu bertajuk kemoralan yang selama 18 tahun mengindoktrinasi pikiran seorang pelajar
Toh akhirnya runtuh juga
Kutekan segiempat biru berlabel namamu itu
Dan kutulis...
an kupanggil...
Dan ku beri sejuta alasan untuk bertanya dan berbicara
Hanya denganmu...
Dan kau jawab aku,
Dan kau beri ku setitik harapan,
Dan kau berusaha seminimal mungkin untuk tidak melukaiku,
Dan ku tetap mengerti,
Kamu palsu
Tapi,
Ternyata,
Aku masih mengharapmu

Saturday, December 16, 2006

hanya ku

Kulihat punggungmu semakin menjauh
Kau pergi
Dan ku takkan dapat melihatmu lagi
Terakhir kalinya ku ingin melihatmu
Sekilas saja

Namun
Detak jantungku serasa berhenti
Ketika kau berbalik
Dan ku segera menyembunyikan mataku
Harapanku

Namun
Dari sudut mataku
Sekilas ku merasa
Kau melihatku
Walaupun hanya sedetik
Dua detik

Sekejap pikiranku terbang melayang
Apakah halusinasi?
Patutkah kulambungkan kembali mimpiku?
Inginku?

Dan ketika kuadukan segenap nyawaku
Kucoba
Kau tak bicara
Hampa
Bisu

Kau balikkan punggungmu sekali lagi
Menjauh
Tanpa menoleh
Dan ku tahu
Semuanya hanya ku

15 Desember 2006
Kata-kata yang berhamburan keluar di antara kekacauan ujian sekolah

Thursday, December 14, 2006

missing you

As I realize I might not be able to see you anymore this year, I keep dreaming about you when I'm in the middle of my sleep. I know I should focus more on my finals, and the logic says it's good that I won't be able to see you so that I can focus more on my study. But my brain and my heart are not synchronized, they just don't go together. If only there is any functionality like in the JAVA programming, by using the keyword synchronized or by using a binary semaphore to limit an entry into a critical section, perhaps I won't get easily distracted like this. Oh gosh, how much I really want to see you. Do you even realize that I'm longing for you? All the good time that we had together, as well as the bad times that made me so frustrated, I will cherish all of them. But please, let me get some peaceful rest. Get out of my mind just for a little bit, will ya?

December 14, 2006
* A modern poem written by Pei
** If there is any similar situation, it is just a mere coincidence. I am not responsible for anything that you feel after reading this post.

Friday, December 8, 2006

kesombonganmu vs kekesalanku

Kamu, sebegitukah bencinya padaku?
Aku, sebegitukah menyebalkannya buatmu?
Apa karena aku terlalu banyak bicara?
Kalau aku diam, kamu senang?
Kalau aku bisu, kamu puas?

Ke laut aja lo!

8 Desember 2006

* Haha.. Belakangnya jadi ga puitis lagi, soalnya gue udah mesti pergi dan ga ada waktu lagi buat ngelanjutin. Udah ah, daaaaaaaaaahhhhh....

Saturday, December 2, 2006

kamu

susahnya mengartikan kamu
pikiranmu tak dapat kutebak
kamu itu siapa?
mengapa kamu muncul dalam bayanganku?
mengartikan sepi dan rindu yang selama ini tak dapat terjawab
begitu dekat namun begitu jauh
kamu tersenyum tapi kau palingkan wajahmu
untuk siapa senyum itu?
mengapa bukan untukku?
ketika kau pandang wajahku apa yang kau pikirkan?
apakah aku hama bagimu?
ataukah aku bunga bagimu?
siapa aku?

2 Desember 2006

* Puisi ini hanyalah karangan semata. Kesamaan peristiwa hanyalah suatu kebetulan belaka.